Monday 14 February 2011

Istiqomah lah wahai Hati.

Bismillah... In the name of Allah..

Pemilik cinta hati ini hanya lah Ilahi. :)


             Hati adalah sumber kebaikan dan keburukan seseorang. Bila hati penuh dengan ketaatan kepada Allah, maka perilaku seseorang akan penuh dengan kebaikan. Sebaliknya, bila hati penuh dengan syahwat dan hawa nafsu, maka yang akan muncul dalam perilaku adalah keburukan dan kemaksiatan.

             Keburukan dan kemaksiatan ini boleh datang kerana hati seseorang dalam keadaan lengah dari zikir kepada Allah. Ibnul Qoyyim al-Jauziyah berkata, " Apabila hati seseorang itu lengah dari zikir kepada Allah, maka syaitan dengan serta merta akan masuk ke dalam hati seseorang dan mempengaruhinya untuk berbuat keburukan. Masuknya syaitan ke dalam hati yang lengah ini, bahkan lebih cepat daripada masuknya angin ke dalam sebuah ruangan."

              Oleh sebab itu, hati seorang mukmin harus sentiasa dijaga dari pengaruh syaitan ini. Iaitu, dengan sentiasa berada dalam sikap taat kepada Allah swt. Usaha inilah yang disebut dengan ISTIQOMAH.

               Imam al-Qurtubi berkata, " Hati yang istiqomah adalah hati yang sentiasa lurus dalam ketaatan kepada Allah, baik berupa keyakinan, perkataan, mahupun perbuatan. " Lebih lanjut beliau mengatakan, " Hati yang istiqomah adalah jalan menuju keberhasilan di dunia dan keselamatan dari azab akhirat. Hati yang istiqomah akan membuat seseorang dekat dengan kebaikan, rezekinya akan dilapangkan dan akan dijauhkan dari hawa nafsu dan syahwat. Dengan hati yang istiqomah, maka malaikat akan turun untuk memberikan keteguhan dan keamanan serta ketenangan dari ketakutan terhadap azab kubur. Hati yang istiqomah akan membuat amal diterima dan menghapus dosa. "

                 Ada banyak cara untuk mencapai hati yang istiqomah ini. Di antaranya, : Pertama, meletakkan cinta kepada Allah swt di atas segala-galanya. Kerana, dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami masalah(keliru) di antara kepentingan Allah dan kepentingan makhluk ( orang tua, guru, teman, saudara, atau yang lainnya. ) Apabila kita lebih mendahulukan kepentingan makhluk, maka kita belum meletakkan cinta Allah di atas segala-galanya. Padahal, Allah swt telah menegaskan bahawa siapa yang lebih mencintai sesuatu selain Allah, maka ia akan tersiksa dengan rasa cintanya itu. Siapa yang takut selain Allah, maka ia akan dikuasai oleh rasa takutnya itu. Siapa yang sibuk selain Allah, maka ia akan mengalami kebosonan dan siapa yang mendahulukan yang lain daripada Allah, maka ia tidak akan mendapatkan keberkatan dari-Nya.

                Kedua, membesarkan perintah dan larangan Allah. Membesarkan perintah dan larangan Allah harus dimulai dari membesarkan dan mengagungkan pemilik perintah dan larangan tersebut, iaitu Allah swt. Allah swt berfirman dalam ertinya, " Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah." Ulama dalam menafsirkan ayat ini mengatakan," Mengapa kalian tidak takut akan kebesaran Allah? " Membesarkan perintah Allah di antaranya adalah dengan menjaga waktu solat, melakukan nya dengan khusyuk, memeriksa rukun dan kesempurnaannya serta melakukan secara berjemaah.

                 Ketiga, sentiasa berzikir kepada Allah. Zikir adalah wasiat Allah kepada hamba-hamba-Nya dan wasiat Rasulullah saw kepada umatnya. Dalam sebuah hadis qudsi Allah swt berfirman, "Barangsiapa  yang mengingat-Ku di dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Dan barangsiapa yang mengingat-Ku dalam kesibukan, maka aku akan mengingatnya dalam kesibukan yang lebih baik darinya. " (HR Bukhari)

                 Keempat, mempelajari kisah orang-orang soleh terdahulu. Hal ini diharapkan agar kita mengambil pelajaran daripada mereka. Bagaimana kesabaran mereka ketika menghadapi ujian yang berat, kejujuran mereka dalam bersikap, dan keteguhan mereka dalam mempertahankan keimanan. Allah swt berfirman," Sungguh dalam kisah-kisah mereka terdapat ibrah (pelajaran) bagi orang yang memiliki akal,..."

                Kelima, sentiasa berfikir tentang kebesaran ciptaan Allah. Allah swt memiliki ciptaan yang indah dan besar. Dengan memikirkan ciptaannya diharapkan dapat menyedari betapa besar kekuasaan Allah terhadap ciptaan-Nya itu. Allah swt berfirman," Wahai manusia, telah diberikan kepada kalian beberapa permisalan, maka dengarkanlah (perhatikanlah) permisalan itu. Sesungguhnya orang-orang yang engkau seru selain Allah, mereka tidak akan mampu untuk menciptakan lalat, meskipun untuk melakukannya itu mereka berkumpul bersama..."

                Demikianlah beberapa hal yang akan membawa kita kepada hati yang istiqomah. Dan mudah-mudahan kita akan mendapatkannya.

                  Sampaikanlah kepada kawan-kawan semoga sama-sama kita mendapat pengajaran. semoga kita semua mendapat keredaan Allah swt. Insya-Allah.

p/s : Dalam melangkah terkadang kita akan tersadung, tetapi jangan disebabkan sekali itu, kita lepaskan perjalanan yang masih jauh tersebut. Futur, memang tidak dapat dielakkan. tapi sabar lah, Allah sentiasa menemani, menuntun kita dalam setiap langkah. Hulurkan tangan, maka Dia akan membimbingmu hingga ke penghujung jalan. ;)

"Qul aamantu billah summastaqim" -
Katakanlah aku beriman kepada ALLAH kemudian beristiqomahlah-

3 comments:

Salsabila said...

Harabnya husna akan terus istiqomah di atas jalan-Nya :)

ana_liyana said...

in sya'Allah! ameen.. :)
Syukran akak! ;)

Infiru said...

Husna and liyana! semoga tsabat ya adik2! :) <3 assif jiddan akak bz kebelakangan ni :( tak dpt nk post or balas komen .. akak akan gerak ke korea 2,3 hari lagi.doakan akak selamat ye :) <3 kamu semua :)